Cari Blog Ini

Laman

Sabtu, 05 Juni 2010

Stadion Utama Gede Bage Akan Bertaraf Internasional

Bandung - Stadion Utama Gede Bage nantinya akan menjadi stadion bertaraf internasional pertama di Jabar. Dengan begitu, Stadion Utama Gede Bage bisa digunakan sebagai tempat pelaksanaan sepakbola internasional.

Hal itu diungkapkan oleh Forest Jieprang, konsultan dan Presiden Direktur Penta Arsitektur. Menurut Penta, arsitektur bangunan Stadion Utama Gede Bage di desain mengikuti standar Fédération Internationale de Football Association (FIFA) atau internasional.

"Nanti dapat digunakan sebagai tempat pelaksanaan sepakbola internasional. Indikator stadion dikatakan berstandar FIFA yaitu penonton memiliki tempat duduk masing-masing dan atapnya tertutup seluruhnya," ujar Forest saat peninjauan lokasi Stadion Utama Gede Bage di Kelurahan Rancanumpang Kecamatan Gede Bage, Sabtu (30/1/2010).

Namun dijelaskan Forest, pembangunan tidak akan rampung 100 persen untuk memenuhi standar tersebut sesuai rencana yaitu pada Desember 2011. Sebab dalam kontrak antara Pemkot Bandung dengan PT Adikarya besarannya Rp 495, 945 miliar dan baru memenuhi untuk 80 persennya saja.

"Pembangunan sampai Desember 2011 baru memenuhi 80 persennya saja atau sama dengan tribun VIP barat saja yang sudah dibangun atap," ujarnya.

Sedangkan 20 persen sisanya, kemungkinan akan kembali diteruskan Pemkot setelah menempuh mekanisme yang seharusnya. "Sisa anggaran masih banyak, sepertinya itu masih bisa untuk meneruskan sisa proyek tersebut," ujar Forest.

Ditambahkan Forest, sebelumnya ada 16 alternatif desain yang ditawarkan oleh Penta arsitektur. Ke-16 desain tersebut dibuat dari yang paling mahal hingga yang paling masuk akal.

"Desain dibuat ada yang jumlah kursinya 30 ribu hingga 60 ribu. Setelah kami serahkan desain tersebut pada Pemkot untuk dipilih mana yang sesuai kebutuhan atau anggaran, akhirnya dpilihlah yang saat ini akan dibangun dengan kapasitas 40 ribu penonton," terang Forest.

Menurut Forest, kalau stadion sudah jadi akan menjadi gengsi tersendiri karena menjadi stadion bertaraf internasional pertama di Jabar. Untuk Stadion si Jalak Harupat sendiri tidak masuk kategori internasional karena bagian atap tidak tertutup seluruhnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar